Dr. Chaerul Amir: Putra Gowa yang Menyalakan Integritas
Perjalanan dari Tanah Gowa ke Panggung Nasional
Di balik setiap perjalanan besar, selalu ada akar yang kuat. Begitu pula dengan kisah Dr. H. Chaerul Amir, S.H., M.H., putra asli Gowa dari rumpun Bija Mangasa, yang baru saja mendapat amanah baru sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer (JAM Pidmil) di Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Promosi ini tertuang dalam Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 854 Tahun 2025, tertanggal 13 Oktober 2025 — menjadi penanda babak baru dalam perjalanan panjang pengabdiannya di bidang hukum.
Lulusan SMAN 1 Makassar dan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini dikenal sebagai sosok sederhana namun teguh prinsip. Sejak awal kariernya, Chaerul Amir percaya bahwa hukum bukan sekadar teks, tapi cerminan moral dan tanggung jawab terhadap masyarakat.
Meniti Jalan Integritas dan Pengabdian
Sebelum menjabat posisi strategis di JAM Pidmil, Dr. Chaerul Amir telah menempuh berbagai peran penting: mulai dari Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri Kejaksaan Agung, hingga Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh.

Rekam jejaknya yang panjang membentuk reputasi sebagai jaksa senior yang berintegritas, berwawasan luas, dan dekat dengan nilai kemanusiaan.
Pada Maret 2025, ia juga dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (IKA FH Unhas) — sebuah peran yang memperlihatkan bagaimana kepercayaan terhadapnya tidak hanya datang dari lembaga negara, tetapi juga dari komunitas akademik yang membentuknya.
“Dalam setiap tugas, saya selalu berusaha menyeimbangkan antara ketegasan hukum dan empati kemanusiaan. Karena sejatinya, hukum ada untuk menegakkan keadilan, bukan sekadar kekuasaan,” ujar Dr. Chaerul Amir dalam sebuah kesempatan, seperti dilansir Teras Kota
Refleksi: Tentang Pengabdian dan Harapan
Dalam dirinya, kita melihat bagaimana akar budaya lokal bisa berpadu dengan profesionalisme modern.
Sebagai putra Gowa dari rumpun Bija Mangasa, Dr. Chaerul Amir membawa nilai-nilai siri’ na pacce — kehormatan dan empati — ke dalam dunia hukum yang kerap keras dan kering.
Kini, dengan peran barunya di Kejaksaan Agung, ia diharapkan dapat memperkuat sinergi antara institusi hukum dan militer, serta memastikan keadilan ditegakkan dengan bijaksana.
Bagi Dr. Chaerul Amir, keberhasilan bukan tentang gelar atau jabatan, melainkan tentang seberapa banyak orang yang merasa terbantu oleh kerja kita.
Sebuah pesan yang sederhana, namun mengandung makna dalam — bahwa integritas dan pengabdian adalah warisan terbaik yang bisa ditinggalkan seorang anak daerah untuk bangsanya.
