SejarahWisata

Museum Kota Makassar: Menyusuri Jejak Sejarah di Jantung Sulawesi Selatan

Museum Kota Makassar- Makassar selalu punya cara sendiri untuk memikat siapa pun yang datang. Dari aroma coto yang menggoda, ombak tenang di Pantai Losari, hingga keramahan warganya yang hangat. Namun di balik semarak kota modern ini, ada satu tempat yang menyimpan kisah panjang tentang bagaimana Makassar tumbuh — Museum Kota Makassar, sebuah ruang waktu yang mengajak kita berjalan menelusuri masa lalu kota ini.

museum kota makassar
Fasad Museum Kota Makassar dengan tulisan ‘Museum Kota’ merah yang mencolok, menyambut pengunjung di pagi hari. | explore.makassar.go.id

Sekilas Tentang Museum Kota Makassar

(📷 Gambar: Bangunan museum dari sudut jalan Balaikota, memperlihatkan arsitektur kolonialnya yang megah.)

Museum Kota Makassar terletak di Jalan Balaikota No.11, tepat di jantung kota. Bangunannya tidak asing bagi warga Makassar lama — dulunya, gedung ini adalah kantor Balaikota Makassar yang dibangun pada era kolonial Belanda sekitar tahun 1918. Setelah fungsinya berpindah ke gedung baru, pemerintah kota kemudian merestorasi bangunan bersejarah ini dan meresmikannya sebagai museum pada tahun 2000-an.

Dari luar, fasad bangunan yang bergaya neoklasik dengan pilar-pilar tinggi langsung mencuri perhatian. Saat melangkah masuk, kita seperti menembus waktu — dari hiruk-pikuk kota modern ke masa ketika Makassar masih bernama Ujung Pandang dan menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Nusantara.

Koleksi dan Daya Tarik Utama

Setiap ruangan di museum ini menyimpan potongan cerita. Di ruang pertama, pengunjung disambut oleh koleksi foto-foto lama yang merekam wajah Makassar di masa lalu — jalanan berbatu, becak khas tempo dulu, dan pelabuhan dengan layar-layar perahu pinisi yang gagah.

museum kota makassar
explore.makassar.go.id
museum kota
explore.makassar.go.id

    Ada juga replika surat dan dokumen penting yang mencatat hubungan Makassar dengan bangsa lain, termasuk Portugis dan Belanda. Salah satu yang menarik adalah peta kuno Sulawesi Selatan yang digambar dengan tangan, menunjukkan betapa pentingnya posisi strategis Makassar sejak dahulu.

    Di lantai atas, terdapat koleksi benda tradisional dan artefak budaya — mulai dari peralatan rumah tangga masyarakat Bugis-Makassar, pakaian adat, hingga senjata tradisional seperti badik dan tombak. Semua tertata rapi dengan penjelasan informatif dalam bahasa Indonesia dan Inggris, memudahkan pengunjung lokal maupun wisatawan asing untuk memahami konteksnya.

    Nilai Edukasi dan Budaya

    Museum Kota Makassar bukan sekadar tempat menyimpan benda-benda lama. Ia adalah ruang belajar hidup tentang identitas kota dan masyarakatnya. Setiap tahunnya, banyak sekolah di Makassar dan sekitarnya mengajak siswanya datang ke sini untuk belajar sejarah secara langsung. Anak-anak bisa melihat sendiri bagaimana kota mereka berkembang, siapa tokoh-tokoh pentingnya, dan mengapa Makassar dikenal sebagai “Gerbang Timur Indonesia.”

    koleksi museum kota makassar (3)
    explore makassar go id
    koleksi museum kota makassar (2)
    koleksi museum kota makassar (1)

      Selain itu, museum ini sering menjadi tuan rumah pameran temporer, diskusi budaya, dan kegiatan seni lokal. Kolaborasi dengan komunitas seniman dan sejarawan muda juga semakin menghidupkan suasana museum. Di sinilah masa lalu dan masa kini bertemu — melahirkan semangat untuk menjaga warisan leluhur sambil terus berinovasi.

      Suasana dan Pengalaman Berkunjung

      (📷 Gambar: Interior museum – ruangan berlantai kayu dengan pencahayaan hangat, beberapa pengunjung sedang melihat koleksi.)

      Begitu melangkah ke dalam museum, suasananya terasa damai. Aroma kayu tua berpadu dengan cahaya matahari yang menembus jendela besar memberi kesan nostalgia. Suara langkah kaki menggema pelan di lantai kayu — seperti mengingatkan kita bahwa bangunan ini telah berdiri lebih dari seabad lamanya.

      Petugas museum dengan ramah menyapa dan siap menjelaskan sejarah setiap ruangan. Banyak pengunjung terkejut ketika tahu bahwa gedung ini dulu menjadi tempat Wali Kota Makassar pertama berkantor. Beberapa dinding masih menampilkan foto-foto pejabat lama dan peristiwa penting yang pernah terjadi di ruang yang sama.

      Untuk yang suka fotografi, museum ini sangat “instagramable”. Sudut tangga kayu klasik, jendela besar dengan kaca patri, serta dinding-dinding putih beraksen kuning keemasan menciptakan suasana vintage yang sulit didapat di tempat lain.

      Tips berkunjung:
      Museum Kota Makassar buka setiap hari Senin–Jumat, pukul 08.00–16.00 WITA. Tiket masuknya sangat terjangkau, bahkan kadang gratis untuk pelajar dan rombongan pendidikan. Lokasinya mudah dijangkau — hanya sekitar 10 menit dari Pantai Losari dan Benteng Rotterdam.

      Museum dan Wisata Sekitarnya

      (📷 Gambar: Kolase tiga foto – Benteng Rotterdam, Pantai Losari, dan kuliner coto Makassar.)

      Setelah puas berkeliling museum, perjalanan bisa dilanjutkan ke Benteng Rotterdam yang hanya berjarak sekitar 1 km. Benteng ini dulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Gowa-Tallo sebelum jatuh ke tangan Belanda. Dari sana, kamu bisa berjalan kaki menuju Pantai Losari untuk menikmati senja, atau mencicipi kuliner legendaris Makassar seperti pallubasa, pisang epe, dan coto Makassar yang menggoda.

      Museum, sejarah, dan kuliner — kombinasi sempurna untuk mengenal Makassar lebih dalam.

      Penutup: Menjaga Jejak, Membangun Kebanggaan

      Kunjungan ke Museum Kota Makassar bukan sekadar perjalanan menengok masa lalu, tapi juga pengingat akan identitas dan kebanggaan kita sebagai bagian dari sejarah itu sendiri. Di tengah derasnya modernisasi, museum ini menjadi jangkar — tempat kita kembali mengenal akar, memahami perjalanan, dan menyadari betapa kayanya warisan budaya Sulawesi Selatan.

      Jadi, jika suatu hari kamu berada di Makassar, sempatkanlah mampir ke museum ini. Nikmati tiap langkah, tiap foto tua, dan tiap kisah yang bersemayam di dinding-dindingnya. Karena di sanalah, Makassar bercerita tentang siapa dirinya — dan siapa kita, anak-anak Sulsel yang bangga akan sejarahnya.

      Fakta Menarik – Tahukah Kamu?

      • Gedung ini dulunya adalah Kantor Balaikota pertama Makassar, dibangun sekitar 1918.
      • Arsitekturnya bergaya Indische Empire Style, perpaduan desain Eropa dan tropis Nusantara.
      • Museum ini pernah digunakan sebagai lokasi syuting film dokumenter sejarah Makassar.
      • Koleksi tertuanya adalah foto Makassar tahun 1905, yang memperlihatkan Pelabuhan Paotere tempo dulu.

       

      Related Articles

      One Comment

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Back to top button